"..... Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
(Matius 1 : 20)
Rencana Tuhan sejak semula adalah baik, mengingikan kebaikan dan keselamatan melalui orang-orang pilihanNya. Kesediaan Yusuf adalah peristiwa penting yang membuat rencana itu terlaksana bagi kita. Kadang rencana Allah menjadi cita-cita yang tidak berbuah, bukan karena Allah tidak mau membuatnya, melainkan kita tidak mau bekerja sama denganNya.
Mewujudkan kesejateraan dan kebahagiaan banyak orang adalah cita-cita Allah. Seperti Yusuf, kia perlu dengan tulus mengasihi saudara-saudari kita yang menderita. Mewujudakan kesejahteraan dimulai dari uluran tangan kita yang tulus berbelarasa adalah kebaikan yang utama, melebihi semua cita-cita dan doa-doa kita akan orang lain. Kitalah Yusuf-Yusuf baru itu. Semoga hari ini terlaksana cita-cita Allah melalui kesediaan kita menangani kesulitan orang lain dengan pengorbanan kita.
Apa yang akan secara nyata kita putuskan untuk saudara-saudari yang kita tahu sedang mengalami kesulitan dan penderitaan? Dimanakah tempat ketulusan kita dibutuhkan saat ini?
sumber : Ret-ret Agung Umat 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar