Senin, 04 Maret 2013

"Beriman dan Berserah"

"Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu." (Lukas 4 : 26 - 27)

Ada seorang bernama AW, tega menjual istrinya kepada lelaki hidung belang. Tindakan itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Aksi bejat AW akhirnya terbongkar setelah sang istri melapor ke Mapolresta Depok, Jawa Barat, Rabu. Kepada polisi, AW mengaku dua kali menjual sang istri kepada lelaki hidung belang dengan alasan lantaran kebutuhan rumah tangga setelah dipecat dari tempat ia bekerja. Selain menjual istri, juga diadukan atas tindakan kekerasan di dalam rumah tangganya, yaitu terhadap anaknya bernama AL, 10 tahun dan ND, 4 tahun. Atas perbuatannya, polisi menjerat AW dengan dua pasal sekaligus.

Kasus tersebut diatas, sungguh sangat memprihatinkan. Keluarga adalah tempat untuk penyemaian benih nilai kehidupan yang pertama dan utama. Istri dan anak-anak seharusnya memperoleh pendidikan nilai melalui keteladanan seorang suami atau ayah dalam keluarganya. Yang terjadi justru sebaliknya. Istri dan anak-anak yang semula sebagai orang yang dicintai, akhirnya direndahkan dan dilecehkan martabatnya oleh orang yang seharusnya menjadi tempat untuk mendapatkan kasih dan perlindungan. Demikian juga sebagai orang beriman dalam menyikapi kesulitan dan tantangan hidup ini?

Melalui bacaan Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita betapa pentingnya membangun relasi dan sikap berserah diri terhadap Dia. Dalam relasi dan penyerahan diri kepada Dia itulah kita akan mengalami kehadiran dan karya-karya mukjizatNya. Dan akhirnya kita pun dibuat semakin mampu mengolah dan menerima tantangan dan kesulitan hidup keluarga, bermasyarakat dan karya dalam terang iman.

Bagaimanakah sikapku, ketika menghadapi tantangan dan kesulitan hidup dalam keluarga, masalah pekerjaan dan berelasi dengan orang lain? Apakah relasi yang ku bangun dengan Tuhan menjadi dasar dan inspirasi untuk mencari penyelesaian terhadap tantangan dan kesulitanku?


sumber : Ret-ret Agung Umat 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar