Barangkali kita pernah menyaksikan, atau merasakan sendiri, penderitaan orang yang sedang sakit. Karena tubuh tidak berfungsi normal sebagaimana saat sehat, yang dapat diperbuat tubuh pun tak optimal.
Apabila kita mengalami sakit bukan secara jasmani melainkan rohani, seperti apakah pribadi yang kita tampilkan? Kita mungkin tampil sebagaimana disampaikan oleh Nabi Yesaya : mengenakan kuk pada sesama, menunjuk-nunjuk orang dengan jari, memfitnah, membiarkan orang yang tertindas dan semua ucapan yang kita katakan sebenarnya hanyalah omong kosong belaka. Tampilan diri kita semakin jauh dari citra Allah sendiri karena dikotori oleh dosa.
Dalam keadaan sakit rohani ini, sapaan kasih Allah dapat menjadi hal yang sangat menggembirakan. Kendati dalam keadaan berdosa, Allah tetap mengasihi kita dan mengajak untuk kembali kepadaNya. Lalu bagaimanakah sikap kita sendiri kepada orang yang kita anggap berdosa? Apakah kita sungguh mau menolongnya, ataukah justru membuatnya makin terpuruk saja?
Bagaimanakah tampilan diriku selama ini? Apakah aku memancarkan kasih dan kebaikan Allah melalui sikap dan tindakanku?
sumber : Ret-ret Agung Umat 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar