Senin, 04 Februari 2013

"Mengendalikan Amarah"

Saya tidak tahu sejauh mana Anda dapat mengendalikan amarah dan rela mengalah dalam sutau perdebatan atau perselisihan.Jika ada password dalam kehidupan manusia saat ini, passwordnya adalah "mengotot". Rasanya makin hari makin banyak orang yang mengotot walaupun ia jelas salah.

Ketika sebagian besar masyarakat Indonesia marah atas ketidakbecusan salah satu pemimpin di negeri kita Indonesia, banyak orang marah dan memaksanya turun. Namun, banyak orang menghadapi orang yang mengotot dengan ikut-ikutan mengotot, marah, menghardik atau memaki dengan kasar. Saya rasa sudah waktunya kita mengubah passwaord kita, dari "mengotot" menjadi "mengalah". Untuk apa kita ikut mengotot? Kita boleh tidak setuju dengan sesuatu, tetapi tidak perlu mengotot.

Saat mengotot, akal sehat kita tidak berjalan dengan semestinya dan kebodohan kita akan terlihat. Tetap tenang dan hadapilah semua permasalahan dengan dewasa.

Ada nasihat cerdas dari salah seorang Presiden Amerika, Thomas Jefferson, "When angry, count ten before you speak, if very angry, one hundred, if very very angry, one thounsand." (Ketika Anda marah, hitunglah sampai sepuluh, sebelum Anda berbicara. Jika Anda sangat marah, hitunglah sampai seratus dan jika Anda sangat marah sekali, hitunglah sampai seribu). Tanda kedewasaan adalah kesabaran dan penguasaan diri alam segala hal. Marilah kita berlatih menghitung saat kita mulai marah. Kita boleh tidak setuju, tetapi jangan mengotot, apalagi marah.


sumber : Andreas Nawawi. Momen Inspirasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI. 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar