Sabtu, 23 Februari 2013

"Menjadikan Musuh Sebagai Sahabat"

"Tetapi Aku berkata kepdamu : kasihanilah musuhmu dan berdoalah bgi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5 : 44)


Bagaimana Yesus menyikapi perbedaan? Tuhan Yesus adalah telada yang luar biasa. Ia mampu melihat perbedaan menjadi sesuatu yang tidak harus dibenci, dimusuhi tetapi dikasihi, diberkati serta didoakan.

Yesus tidak mau pengikut-pengikutNya terjebak dalam menyikapi perbedaan adat kebiasaan dan agama dengan bersikap menutup diri bahkan dijadikan musuh yang harus dilumat dan dibunuh. Yesus mengajak kita para muridNya untuk berbela rasa dan murah hati terhadap mereka yang berbeda dari kita, bahkan menjadi musuh kita. Saatnya kita untuk bekerjasama dan bersaudara dengan orang lain, meskipun orang lain tidak se-ide dengan kita sekalipun. Kalau kita hidup damai dan bahagia, berhentilah memandang orang lain yang berbeda adat kebiasaan dan agama sebagai musuh.

Mampukah aku melihat perbedaan menjadi sesuatu yang tidak harus dibenci, dimusuhi tetapi dikasihi dan didoakan? Atau aku bersikap sebaliknya, memusuhi, menyerang, menganiaya, mengintimidasi bahkan membunuh?

sumber : Ret-ret Agung Umat 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar