Jumat, 01 Februari 2013

"Dusta"

Kita terbiasa mendengar dusta. Bahkan sebuah kelompok masyarakat menganggap dusta sebagai bagian kehidupan. Sepertinya hidup tidak menarik lagi tanpa dibumbui dusta.

Padahal dusta tetap dusta, bohong tetap bohong. Dosa "hitam" atau "putih" tetap saja dusta. Dusta adalah dosa. tuhan membenci orang yang berdusta. Menurut "Psychology Today", dari 2.153  mahasiswa dan mahasiswi yang dimintai pendapat mengenai dusta, ditemukan bahwa 70% dari mereka mengaku sering berbohong pada waktu SMU.

Dari penelitan yang dilakukan oleh Harian USA Today ditemukan bahwa 91% orang Amerika berbohong kepada orangtua mereka, 75% selalu berbohong kepada teman mereka, 69% selalu berbohong kepada pasangan hidup mereka, 43% berbohong mengenai pendapatannya. Bagaimana dengan Anda?

Tidak menghenrakna napabila banyak diantara kita terjangkit "krisis kepercayaan" hingga sangat sulit memercayai seseorang. Hal inilah yang membuat "pertahanan diri" banyak orang menjadi lemah dan rapuh, mereka mudah putus asa atau kehilangan harapan  karena selalu merasa "sendirian" dalam menghadapi masalah.

Ironisnya, tidak sedikit orang yang mendustai diri sendiri. Mereka selalu berkata baik tentang diri sendiri sekalipun mereka tahu hal itu tidak benar, mereka tahu diri mereka bermasalah, tetapi mereka mengabaikan untuk berubah.

Berhentilah berdusta dan mulailah berkata benar. Dengan demikian, hidup Anda akan menjadi lebih baik.

sumber : Andreas Nawawi. Momen Inspirasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar