"Mereka mengajarkannya tapi tidak melakukannya."
(Matius 23 : 3)
Dalam keluarga cukup banyak ayah atau ibu memberikan banyak nasihat moralitas kepada anaknya. Sayang sekali, pembinaan moralitas dalam keluarga tidak didukung oleh situasi lingkungan masyarakat.
Di media massa, anak melihat dan membaca banyak pemimpin berwaca indah tentang kejujuran, namun kemudian terjebak dalam kasus korupsi. Dimana-mana anak mendengar kotbah tentang Tuhan dan hukum-hukum agama, tetapi kekerasan masih sering terjadi terhadap sesama anak bangsa. Memang mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.
Dewasa ini banyak anak Indonesia merindukan pemimpin keluarga dan pemimpin masyarakat yang memberi contoh perbuatan baik. Mereka muak dengan citra dan wacana. Bagi anak-anak, "verba docent, exempla trahunt", kata-kata hanya mengajarkan, tetapi contoh teladan memiliki daya pikat. Cinta kepada sesama, terlebih kaum miskikn, tidak bisa hanya dengan wacana tetapi harus dalam perbuatan nyata, "love is service in action".
Apa saja tugas-tugas yang Anda berikan kepada anak Anda dalam rangka pembinaan moralitas? Bagaimana cara terbaik mempersiapkan pemimpin masyarakat masa depan?
sumber : Ret-ret Agung Umat 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar