Kamis, 14 Februari 2013

"Kasih Bersedia Mendengarkan"

Bila kita mengasihi orang lain, kita mendengarkan mereka. Tentu saja, membutuhkan waktu dan usaha untuk memberikan perhatian kepada mereka dan mendengarkan apa yang mereka katakan. Namun jika kita melakukannya, hal itu menunjukkan perhatian dan rasa hormat yang tulus.

Penulis Wayne Alderson bercerita tentang seorang pendeta muda yang menggunakan sebagian besar waktunya untuk mendengarkan masalah-masalah dari para jemaatnya. Suatu hari ia pulang dan menyapa istrinya,

"Bagaimana kabarmu hari ini?"

Selama setengah jam istrinya bercerita tentang masalah mobilnya, sakit telinga yang diderita anaknya dan kesulitannya ketika memperbaiki peralatan rumah tangga. Lalu, pendeta itu membuat sederet hal yang perlu dilakukan istrinya untuk memecahkan masalah.

Namun, sang istri hanya menatapnya, lalu berkata,

"Aku sudah melakukan semua itu. Aku tak perlu menunggumu untuk mengatasi masalah. Aku hanya ingin kau mengetahui apa yang telah aku alami."

Allah yang mengasihi kita selalu bersedia mendengarkan kita. Bersedia mendengarkan adalah bagian dari sikap mengasihi.

Mendengarkan istri, suami, rekan kerja atau saudara seiman, mungkin merupakan hal yang mereka butuhkan supaya memperoleh semangat kembali atau dapat melihat masalah dengan lebih jelas. Mari  belajar mendengarkan. Allah sendiri menunjukkan bahwa kasih itu bersedia mendengarkan. Mendengarkan mungkin adalah bentuk kasih terbaik yang dapat anda lakukan hari ini.


sumber : Santapan Rohani Edisi Tahunan VIII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar