Teresa Calcutta menuju podium beralas sandal dan kaos kaki ditengah cuaca dingin. Ia menyitir sabda Kitab suci, "Yang engkau kerjakan untuk salah seorang terkecil ini engkau melakukannya untukKu."
"Aborsi merupakan perang terhadap anak dan saya menolak penjagalan hidup anak-anak tak bersalah oleh ibu kandungnya. Jika kita menerima seorang ibu dapat membunuh bahkan anaknya sendiri, bagaimana kita dapat berbicara kepada orang lain untuk tidak saling membunuh?"
"Negara mana pun yang menerima aborsi tidak mengajarkan rakyatnya untuk hidup saling mengasihi, melainkan menggunakan kekerasan untuk mendapatkan keinginan mereka."
"Aborsi merupakan perusak kasih dan perdamaian terbesar."
Hillary Clinton termasuk diantara hadirin yang sulit menutupi perubahan raut wajahnya saat mendengnarkan pernyataan Teresa. Beberapa waktu kemudian ia menyingkap kebekuan parasnya yang tertangkap media.
"Ibu Teresa sungguh-sungguh berbicara dari hati ke hati dengan saya. Ia membawa isunya sedemikian dekat sehingga terasa sebagai tamparan."
"Meskipun berseberangan pandangan tentang hak perempuan dalan aborsi, Ibu Teresa senantiasa berbicara kepadaku dengan nada kasih."
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar