Senin, 30 Juli 2012

"Kristal Murni"

Salah seorang teman saya sebut saja namanya "Marry" mengatakan bahwa kenangannya yang paling indah adalah ketika pada suatu pagi ia memecahkan kristal milik ibunya yang "tak ternilai harganya."

Saat itu ibunya hendak mengadakan sebuah pesta. Sang ibu mengeluarkan kristal murninya dari lemari dan  dengan hati-hati mencucinya, kemudian meletakkannya diatas meja. Kristal itu adalah satu-satunya harta yang paling berharga milik sang ibu dan hanya dipergunakan pada acara-acara istimewa.

Ketika sedang tergesa-gesa mempersiapkan segala sesuatu untuk para tamu, sang ibu berkata kepada anak perempuannya, Marry.

"Nak, carilah tempat yang tidak menghalangi orang berlalu-lalang."

Lalu Marry pun merangkak ke kolong meja. Namun, kakinya menyenggol kaki meja sehingga kristal itu jatuh ke lantai.

"Kristal itu hancur berantakan seperti pecahan peluru meriam," kenangnya. Ia telah memecahkan barang terindah milik ibunya.

"Maafkan aku, ibu," isak gadis kecil itu.

Sang ibu merangkuklnya sambil berbisik, "Jangan menangis, Sayang. Kamu jauh lebih berharga bagi ibu daripada kristal itu."

Memang, anak-anak adalah harta kita yang paling berharga, lebih mulia daripada apapun yang dapat kita beli atau peroleh. Mereka adalah milik pusaka daripada Tuhan dan merupakan suatu upah.

Apakah anak-anak anda mengetahui betapa berharganya mereka bagi anda? Ungkapkanlah hal itu kepada mereka hari ini juga.

sumber : Renungan harian Mei 2004.Yogyakarta : Yayasan Gloria.2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar