"Jangan mudah membuang sesuatu ke tempat sampah," pesan Mita, istri Ronny sambil memasukkan piring dan gelas ke mesin cuci.
Ronny dan Mita baru saja usai merayakan ulang tahun perkawinan. Setahun sudah banyak menyimpan drama.
Suatu malam Mita berdiri depan pintu kamar dengan muka masam.
"Malam ini Mita ingin tidur sendiri," katanya tanpa mau memandang Ronny sambil menyerahkan bantal dan selimut.
"Saya berbuat salah apa, Mit?" jawab Ronny dengan nada menaik.
Bantingan pintu menutup percakapan. Kaki Roncrefleks menedang pintu kamar.
Rasa kantuk seketika hilang. Deritan sofa berlomba dengan gemertak gigi menahan amarah. Kedongkolan menyesaki kepala. Nada getar telepon genggam memecah perhatina.
"Terima kasih atas undangan makan siangnya."
Deretan pesan lain bertumpuk mendahuluinya. Nada sibuk. Pesan beruntun yang belum mendapatkan tanggapan. Atas nama Mita.
Jarum jam menunjuk saat fajar. Ronny menyelipkan pesan disela bawah pintu. Sebuah tangan segera meraihnya didepan pintu. "Apakah relasi yang rusak sedikit begitu mudahnya masuk keranjang sampah? Kita jangan mudah membuang kasih ke tempat sampah untuk kesalahpahaman."
Pintu kamar terbuka. Tangan Ronny dan Mita saling terulur untuk merangkul.
Mungkin dari drama-drama itu hubungan baru dapat tumbuh dan berkembang.
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar