Ketika saya mengendarai mobil pulang dari kantor, saya melihat minivan yang dengan bangga ditempeli stiker bemper yang berbunyi : "Uang Bicara, Uangku Bilang Selamat Tinggal." Saya kira banyak orang bisa memahami sentimen seperti itu.
Sebagian besar kehidupan kita dihabiskan untuk mencari dan menghabiskan uang, yang tidak akan bertahan untuk selamanya. Pasar saham anjlok. Harga-harga membubung tinggi. Para pencuri mengambil barang-barang milik orang lain. Benda-benda menjadi usang dan rusak, sehingga menuntut pemasukan dan pengeluaran uang yang semakin banyak untuk yang hilang. Sifat kekayaan materi yang tidak bertahan lama menjadikan uang kurang berguna jika digunakan untuk mendapatkan keamanan di dunia yang tidak aman ini. Uang lebih mudah lepas daripada tetap bertahan dalam gengaman kita.
Tak ada bagian Alkitab yang mengatakan bahwa memiliki uang atau benda yang bisa dibeli dengan uang itu salah. Namun, kita akan tersesat jika uang menjadi tujuan yang menggerakkan hidup kita.
Betapa menyedihkan apabila setelah menghabiskan seluruh hidup ini, kita akhirnya tidak mendapatkan apapun yang bernilai kekal sebagai hasil dari semua jerih payah yang kita lakukan. Jauh lebih baik jika kita kaya di mata Allah, daripada bekerja demi harta yang tidak abadi.
sumber : Renungan Harian. Yogyakarta : Yayasan Gloria. Desember 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar