Para tamu mungkin heran mengapa saya menaruh tanaman pakis yang tidak bagus dipandang di ruang keluarga. Sebenarnya tanaman tersebut melambangkan sebuah persahabatan yang rapuh dan saya menaruhnya di temapt yang mencolok untuk mengingatkan saya supaya mendoakan sahabat saya, yang juga sudah saya lakukan setiap hari menyiraminya dan itu berarti saya pun jarang mendoakan sahabat saya.
Tanaman pakis saya mengering dan menjadi layu karena saya tidak menyiraminya dan saya mengalami hal yang serupa dalam kehidupan rohani saya. Selama kehidupan saya tidak dilanda krisis, saya berfikir bahwa doa dapat ditunda. Namun saya salah. Ketika berkat-berkat Allah datang, saya merasa tidak membutuhkan Dia, padahal itu justru berarti saya lebih miskin daripada sebelumnya.
Saya belajar dari tanaman pakis saya untuk senantiasa berdoa bahkan ketika saya merasa tidak membutuhkanNya. Saya senantiasa membutuhkan Allah, baik ketika saya diberkati maupun ketika di masa krisis.
Mudah sekali lupa berbicara kepada Tuhan saat semua hal berjalan sesuai dengan kehendak kita. Namun pada saat itulah kita paling membutuhkanNya agar kita tidak menyimpang dariNya dan tersesat. Tidak ada satu hari pun dimana kita tidak membutuhkan doa.
sumber : Santapan Rohani edisi Tahunan VIII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar