Joe, seorang anak pemarah, cenderung memberontak, masuk sebagai siswa di kelasku pada pertengahan tahun ajaran dan termasuk salah seorang yang menyulitkanku. Dalam usia yang sangat muda, ia sudah mengalami banyak kesukaran dan hanya diberikan sedikit pilihan. Ia tidak mematuhi dan menantangku meski ia nyaris tak tahu akibat pemberontakkannya.
Aku putuskan tetap bertahan sebagai pihak yang berwenang mengaturnya sampai Joe menyadari bahwa aku peduli padanya dan ingin melakukan segala yang terbaik baginya. Di akhir tahun ajaran, Joe menyadari, aku mengasihinya dan ia pun mempercayaiku untuk mengajar dan membimbingnya.
Aku menyadari bahwa dalam hubunganku dengan Allah, aku pun sering berlaku seperti Joe, berusaha mengendalikan kondisiku meski dalam ketakutan dan frustasi. Saat berdoa dan mengikuti tuntunan Allah, aku belajar tidak lagi bergegas mendahului atau berupaya mengambil alih kendali Allah. Sama seperti yang Joe lakukan kepadaku, aku pun menjadi makin yakin bahwa Allah sesungguhnya mengasihiku dan dapat dipercaya untuk mengajar dan membimbingku.
sumber : Saat Teduh Vol. 71 No. 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar