
Beberapa tahun yang lalu, saya sangat gembira ketika akhirnya lampu lalu lintas dipasang di suatu persimpangan jalan yang membuat saya frustasi. Lampu itu membuat jalanan yang kacau setiap harinya menjadi rapi dan jalanan yang padat menjadi mudah dilalui. Kitab Suci juga memiliki sejumlah "lampu merah" yang seharusnya mengendalikan hidup kita sebagai orang Kristiani. Lampu merah itu berupa larangan untuk iri hati, sombong, benci, tidak sopan, mementingkan hawa nafsu dan egois. Ketika Roh Kudus memperingatkan kita supaya waspada terhadap hal-hal tersebut, kita seharusnya segera menginjak rem.
Lampu merah dan lampu hijau dari Allah dirancang untuk menolong kita. Seharusnya kita sama takutnya saat mengabaikan perintah Kitab Suci seperti ketika kita melanggar lampu lalu lintas. Ajaran-ajaran Kitab Suci bertujuan untuk memberikan perlindungan, perbaikan dan panduan.
sumber : Santapan Rohani edisi tahunan VIII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar