
Masih ada satu masalah lagi. Suaminya harus mengantar jemput ke dan dari kantor dengan baik bus kota. Hari - hari pertama, suaminya mengajarinya bagaimana ia harus berjalan ke halte, menaikinya, pesan kepada sopir untuk menurunkannya ditempat kerjanya. Setelah dirasa cukup, suatu pagi sang suami berkata, "Ma, mulai hari ini kamu berangkat sendiri." Dengan perasaan hancur karena sedih, isterinya berangkat juga. Ternyata dia bisa. Hal itu semakin membangkitkan semangatnya. Suatu saat ketika dia turun dari bus, dia mendengar sopirnya berkata, "ibu wanita yang paling beruntung!". Seketika itu kemarahannya meluap. Dengan menahan diri dia berkata, "Apa maksud Bapak?" Sopir itu lalu bercerita bahwa setiap pagi ada seorang marinir yang gagah yang selalu mengikutinya dari belakang. Wanita itu menangis haru. Dia baru sadar bahwa suaminya ternyata secara diam - diam terus mengawalnya.
Ada saat - saat didalam hidup kita ketika kita merasa ditinggalkan oleh orang - orang yang kita kasihi. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
sumber : Xavier Quentin Pranata. Kisah Inspirasional Plus. Yogyakarta : Moriel Publishing House 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar