Mario menengok ke jalanan dari kaca restoran. Kendaraan merangkak seperti siput karena terhalang kemacetan. Di ruang lift seorang perempuan muda berparas elok tanpa sadar mengetuk - ketukkan sepatunya ke lantai. Ia nampak kehilangan kesabaran memandangi perubahan angka yang nampak malas bergerak dari satu lantai ke lantai lain.
Satu pintu terbuka ia berjalan setengah berlari menuju sebuah restoran.
Langkah buru - burunya berubah menjadi senyum saat sebuah tangan melambai padanya.
"Maaf, aku terlambat keluar kantor. Engkau sudah lama menungguku?"
"Tak ada kata terlambat saat menunggu seorang sahabat."
Persahabatan Mario dan Levi mulai dengan pertanyaan Levi kepadanya dari telepon genggam sesudah jam tidur malam.
"Apakah engkau memiliki waktu luang untukku?"
Lampu restoran meredup. Terdengar kicauan burung saat jarum jam menunjuk angka tujuh. Sebuah nama disebut. Sekelompok anak muda mendekati meja mereka sambil melantunkan acapela.
"Happy Birthday To You!"
Levi mengenakan jam tangan kepada Mario sebagai kado.
""Persahabatan kita mulai ketika engkau meluangkan waktu berharga kehidupanmu untuk mendengarkan kisahku."
Waktu adalah pemberian paling berharga dalam persahabatan. Kita butuh banyak pengorbanan untuk memberikannya, namun orang lain sering mengandaikannya begitu saja.
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar