Ucapan Andrea terputus dering telepon genggam suaminya.
Ricky bangkit dari tempat tidurnya dan memberi tanda kepada istrinya.
"Urusan bisnis."
Saat kembali ke kamar, Ricky mendengar nafar tidur Andrea yang teratur.
Ricky menyalakan lampu duduk.
Ia menatap paras istrinya.
"Aku semakin jarang punya waktu bersama."
Ricky membuat kalender acara di telpon genggamnya.
"Penuh," katanya lirih sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.
Nada dering pesan masuk membangunkan Ricky. Ia menyandarkan kepalanya di dada suaminya.
"Papa belum tidur?"
"Kita sibuk dengan pekerjaan dan anak - anak kita. Kita kurang waktu untuk berdua."
Keduanya duduk bersisihan.
"Kita capek. Fisik dan emosi terkuras dengan pekerjaan. Tadi dua anak kita bertanya kapan waktu berkemah bersama seperti beberapa tahun lalu.'
"Anak - anak." Mata Ricky dan Andrea bergenang.
"Bagaimana kalau kita bertemu besok saat makan pagi?"
Andrea mengangguk. Keduanya melihat jarum jam. Hari mendekati pagi.
Sebagian pribadi membagi waktu kehidupannya menjadi waktu pribadi, waktu kerja dan waktu keluarga. Waktu yang seringkali terdesak dengan waktu - waktu lain adalah waktu keluarga.
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar