Jumat, 04 Mei 2012

"Lahir Difabel"

Mobil jemputan datang. Bunyi klakson mempercepat langkah saya dari laboratorium. Saya kaget mengetahui penjemput saya.

"Jangan kuatir. Saya memiliki Surat Izin Mengemudi," ujar Jessica.

Malam ini Jessica mengajak saya menonton pertandingan bola basket sekolahnya.

"Profesor wajib lihat penampilan saya sebagai cheerleader. Saya baru saja menerima kartu hasil belajar dengan prestasi mengagumkan. Oiya, saya tadi sempat menyiapkan makanan kecil sebagai syukur atasnya."

"Terima kasih banyak, Jessica."

Ia membalas dengan senyum manis.

Saya mengenal Jessica 3 tahun lalu. Jessica datang kepada saya dengan permohonan,

"Apakah saya boleh menjadi asisten laboratprium?"

"Bagaiman Jessica dapat melakukan semua ini dengan sangat baik?"

"Kita pribadi dengan beragam kelemahan. Kelemahan yang paling menghambat kehidupan justru ciptaan kita sendiri."

"Juga untuk difabel?" tanya saya lanjut.

"Ya. Awalnya sulit dan banyak pribadi menyerah."

Mobil bergerak mendekati ruang parkir kosong dibelakang stadion universitas. Menanti pertandingan, saya menulis kisah tentang Jessica.

"Jessica lahir tanpa tangan. Ia memegang kemudi mobil dengan kaki kiri. Ia menggunakan kaki kanan untuk menginjak rem dan gas."

Bersyukur merupakan jalan satu - satunya untuk bahagia dalam hidup.

sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar