Adalah seorang ayah yang mendadak berubah menjadi pemabuk dan menjadi kasar sejak istrinya tercinta meninggal. Putri satu-satunya yang baru berusia 7 tahun juga menjadi pemurung karena kerap diperlakukan ayahnya dengan kasar. Suatu hari si putri membungkus suatu kado istimewa bagi ayahnya yang sedang berulang tahun. Ayahnya terhenyak dan terharu menerima bungkusan kado itu. Tetapi waktu ia membukanya, amarahnya meledak. Bungkusan itu ternyata kosong. "Tapi, yah", sedu si putri, "Kado itu tidak kosong, aku telah meniupinya hingga penuh dengan ciuman kasih sayang."
Beberapa saat kemudian si putri meninggal. Si ayah bertambah terpukul. Ia menyesal setengah mati telah memperlakukan putrinya dengan kasar. Ia teringat akan kado anaknya yang masih disimpannya. Ia meletakkannya di samping tempat tidur dan setiap hari ia membukanya dan menghirup ciuman kasih sayang dari putri tercinta.
Philippe Aries dalam Centauries of Childood mengajak kita meyakini bahwa wajah dan hati anak seperti dalam kisah memilukan diatas adalah wajah dan hati tanpa dosa. Bahkan Yesus dari Nazaret pernah berujar : "Biarlah anak-anak datang padaKu. Barangsiapa tidak bisa seperti anak-anak, tidak bisa masuk kedalam Kerajaan Surga".
sumber : Jost Kokoh, Pr. XXX Family Way. Yogyakarta : Kasinisus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar