Santo bukanlah orang miskin. Walaupun sederhana, ia punya rumah dengan perabotan yang lengkap. Ia adalah tukang kebuh di sebuah yayasan. Orang-orang heran, darimana semua perabotan itu? Begini triknya, jika bertemu dengan orang-orang yang kaya dilingkungannya ia akan bersikap sangat ramah, penuh pujian dan sanjungan terhadap orang itu.
Yang pasti ia akan bersikap seolah-olah dirinya adalah seorang yang lemah, miskin dan malang di dunia ini. Sikap dan kata-katanya yang memelas, akan menyentuh perasaan kasihan si orang kaya. Bantuan-bantuan mengalir kepadanya. Jika Santo bertemu dengan orang-orang biasa seperti dirinya, ia akan memamerkan rumah dan perabotannya. Ia menyanjung-nyanjung orang-orang kaya yang telah bermurah hati kepadanya itu. Tetapi jarang atau tepatnya tidak pernah, ia bermurah hati kepada teman-temannya sebagaimana orang kaya bermurah hati kepadanya.
Maka, yang terbesar dalam Kerajaan Surga adalah mereka yang selalu mengandalkan Tuhan dan solider dengan sesamanya. Terutama dalam memperingati Hari Pangan Sedunia di Bulan Oktober ini, kita diingat kan untuk solider terhadap mereka yang berkekurangan dan kesulitan dalam mencari sesuap nasi.
sumber : Renungan Harian Bulan Rosario dalam konteks Hari Pangan Sedunia 2012. Konsorsium Pengembangan Pemberdayaan Pastoral Sosial Ekonomi KAJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar