"Kalau hidup perkawinan seperti ini, mengapa Gaby tidak memutus temalinya?" tanya Klara sahabat terdekat kepada Gaby.
Gaby menikah dengan Malvin dan selang beberapa waktu hidup terpisah di dua negara.
"Saya hidup beda atap dengan suami selama 35 tahun karena pekerjaan masing-masing."
"Jangan pernah alasan pekerjaan mengalahkan perkawinan," ucap Klara dengan nada berat.
Gaby mengangguk-anggukkan kepala.
"Keselamatan perkawinan merupakan pilihan pertama. Kami mengambil pilihan terakhir dengan pertimbangan berat."
Gaby dan Malvin kembali hidup bersama selama lima tahun. Hampir seluruh waktu Gaby tercurah untuk merawat Malvin yang jatuh sakit hingga hembusan nafas terakhir.
"Engkau justru memanggul hidup suamimu saat semestinya mengalami kasih suami," ujar Klara sambil menggigit bibir bawahnya.
Gaby mengambil foto perkawinan dan memluk erat di dadanya.
"Kami mengikrarkan janji kasih setia dihadapan Allah. 40 tahun pernikahan menjadi tanda kesetiaan kasih."
Pekerjaan masih dapat dicari dimanapun, namun tidak demikian halnya dengan waktu bahkan jika dapat membelinya.
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar