"Kita cukup berbicara tentang hak asasi manusia. Bukankah pembicaraan HAM senantiasa mengikutkan perempuan? Jangan memboroskan waktu dengan bicara hak perempuan," teriak seorang akademisi dari belakang.
Moderator memberi tanda kepada Andi untuk memcahkan kebekuan ruangan seminar.
"Hillary Rodham Clinton pernah mendapat pertanyaan serupa," ujar Moko.
Peserta seminar mencondongkan kepalanya kedepan untuk menanti penjelasan. Beberapa menegakkan pena yang terkulai.
"Sumbangan perempuan tersebar dalam setiap aspek kehidupan. Dirumah, tempat kerja, komunitas. Sebagai ibu, istri, saudari perempuan, anak perempuan, pendidik, pekerja, warga negara, pemimpin. Kita jangan menceraikan pembicaraan tentang hak perempuan dari hak asasi manusia. Pembisuan sejarah perempuan berlangsung berabad-abad. Sampai hari ini pun sebagian orang berusaha membungkam suara perempuan."
"Hak asasi manusia adalah hak perempuan, hak perempuan adalah hak asasi manusia."
Suara perempuan adalah suara ibumu, yang sering diabaikan ayah dan dibungkam anak-anaknya. Namun suara ini adalah suara hati.
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar