Indra terpaku hening di depan jenazah ibu sahabatnya. Sebulan lalu ia berkunjung ke rumahnya. Ratu berbaring lemah sambil memegang erat rosario. Bibirnya bergetar saat tangannya berpindah dari satu butir ke butir rosario.
"Rosario sering terhenti di tengah jalan karena kelemahan fisikku. Maukah engkau berdoa rosario untukku?"
Mata ratu yang setengah terbuka membasah saat Indra menganggukkan kepalanya.
Seto, suaminya, berkisah dengan terbata-bata sambil memandangi istrinya.
"Saya berharap Tuhan mempersilakan ratu merayakan usia 80."
Emmy terbaring sangat lemah di tempat tidurnya. Ia segar sekali saat merayakan ulang tahunnya. Ia perlu bantuan peralatan medis untuk makan dan minum. Ia kesesakan bernafas. Nafasnya seolah bersahut-sahutan dengan deru mesin medis yang menyangga kehidupannya.
"Ratu sungguh teman hidup setia dalam suka dan duka," ujar Seto yang berdiri di samping Indra.
Terdengar alunan lembut I Will Rise
And I will rise when He calls my name
No more sorrow, no more pain
I will rise on eagle's wings.
Before my God fall on my knees
And rise, I will rise
"Tuhan menambahkan beberapa hari pada usia kehidupan ratu."
Beberapa hari atau beberapa tahun menjadi sama berharga ketika kita mempunyai teman hidup dalam suka dan terutama dalam duka.
sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar