Ada sebuah kisah tentang pelindung kota Milano, Santo Agustinus yang mengajak kita belajar bergantung pada Tuhan. Begini cerita populernya :
Ketika Agustinus sedang berjalan-jalan di pantai dan mencoba mimikirkan Allah Tritunggal yang tak bisa dimengerti ini, ia melihat anak kecil yang bermain air di pantai.
Agustinus mendekati anak itu dan bertanya,
"Sedang apa kau disini?"
Anak itu menjawab, "Saya ingin memasukkan seluruh air lautan ini kedalam botol."
Agustinus tertawa mendengar jawaban anak itu, katanya,
"Bodoh benar kau ini, mana mungkin seluruh air lautan ini bisa kau masukkan kedalam botol."
Anak itu menjawab balik, "Sama seperti kau juga, mana mungkin Allah dalam otak manusia yang juga sebesar botol ini."
Setelah berkata, anak itu langsung menghilang. Agustinus terkejut dan sekaligus sadar akan kebodohannya. Betapa benar kata-kata anak dalam penglihatannya itu. Ia ibarat anak kecil yang ingin memasukkan seluruh air lautan ini kedalam botol.
Disinilah kita disadarkan bahwa panggilan hidup kita adalah bertumbuh, berkenbang, berkomitmen pada sesama. Tapi, kerap pada praksisnya ada saat dimana perselisihan dan kemarahan menjadi begitu parah, disinilah kerap doa (sebagai sebuah relasi kita untuk belajar bergantung pada Tuhan) bisa mengubah segalanya.
sumber : Jost Kokoh, Pr. XXX Family Way. Yogyakarta : Kanisius 2010
kembangkan terus kreatifitasmu
BalasHapus