Seorang konglomerat berlibur ke pantai. Karena bosan berjalan - jalan, dia mendekati seorang nelayan yang tampak sangat menikmati hidup. Nelayan itu tidur - tiduran dibawah pohon dengan mata setengah terpejam. "Pak, boleh mengobrol sebentar?" tanya konglomerat itu.
"Ada perlu apa?" balas nelayan itu dengan nada mengantuk.
"Apakah Bapak tidak bekerja?"
"Sudah semalam."
"Seandainya Bapak bisa bekerja lebih keras, Bapak bisa mengumpulkan uang lebih banyak lagi," jelas konglomerat itu.
"Untuk apa?" tanya nelayan itu.
"Bapak bisa membeli perahu sendiri dan tidak usah menyewa perahu orang lain."
"Lalu?"
"Bapak bisa memperoleh uang lebih banyak lagi dan membeli perahu lagi."
"Lalu?"
"Bapak bisa menyewakan perahu Bapak kepada nelayan lain."
"Lalu?"
"Bapak bisa bersantai dan menikmati hidup," jawab konglomerat itu.
"Lha menurut Bapak, saya saat ini sedang apa?" tanya nelayan itu.
Didalam hidup kita memang perlu membuat skala prioritas. Pandangan konglomerat dan nelayan yang tamapknya bertentangan itu sebenarnya sama - sama benar. Mereka justru saling melengkapi. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi, kita memang harus menaklukkan bumi beserta isinya. Namun disisi lain pandangan nelayan itu juga benar. Kita harus bekerja tetapi tubuh manusia itu memerlukan istirahat.
sumber : Xavier Quentin Pranata. Kisah Inspirational Plus. Yogyakarta : Moriel Publishing House 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar