Mama adalah akar kehidupan. Ia adalah jantung cinta abadi. Ia tak mengharapkan balas jasa kecuali senyum, kenangan indah dan sedikit perhatian serta doa kita.
Sebab itu amatlah pantas memberi hadiah kepadanya, terlebih ketika kita juga mengingat pada sebuah lagu ini,
"Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia."
Hadiah yang terbaik sebenarnya tidak lebih daripada mengingat dan mengenang jasa-jasanya, antara lain :
Ia melahirkan kita dengan penuh kesakitan
Waktu bayi, ia menyusui kita dengan penuh kasih
Ia selalu di samping kita tatkala kita menangis
Ia menggendong kita dengan peluk mesra
Ia menyelimuti tubuh kita di hari-hari dingin
Ia mengajak kita ke tempat yang kita sukai
Ia mendahulukan kita mendapat sepotong kue
Ia tersenyum manis tatkala melihat kita pertama kali tersenyum padanya
Ia meloncat gembira melihat kita pertama kali berdiri diatas kaki kecilnya
Wajahnya sumringah merayakan ulang tahun kita yang pertama
Ia memeluk kita mesra tatkala pulang dari sekolah
Ia membelikan baju buat kita dan ia tak ingat membeli bajunya sendiri
Ia membawa kita ke dokter/poliklinik tatkala kita sakit
Ia membela diri kita tatkala kita berkelahi dengan teman-teman
Ia menabung dan membelikan sepeda kita yang pertama
Ia memasakkan makanan kesukaan kita pada hari-hari penting
Ia mencium kita dengan mesra pada hari kelulusan
Ia memandang kita dengan bahagia, ketika pertama kali kita mendapat kerja dan penghasilan sendiri
Matanya bersinar bangga melihat kita memperkenalkan kekasih hati
Ia bahagia setinggi langit pada waktu pernikahan anak-anaknya.
sumber : Jost Kokoh, Pr. XXX Family Way. Yogyakarta : Kanisius 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar