Sabtu, 13 Oktober 2012

"Hak Perempuan"

"Kita cukup berbicara tentang hak asasi manusia. Bukankah pembicaraan HAM senantiasa mengikutkan perempuan? Jangan memboroskan waktu dengan bicara hak perempuan," teriak seorang akademisi dari belakang.

Moderator memberi tanda kepada Andi untuk memcahkan kebekuan ruangan seminar.

"Hillary Rodham Clinton pernah mendapat pertanyaan serupa," ujar Moko.

Peserta seminar mencondongkan kepalanya kedepan untuk menanti penjelasan. Beberapa menegakkan pena yang terkulai.

"Sumbangan perempuan tersebar dalam setiap aspek kehidupan. Dirumah, tempat kerja, komunitas. Sebagai ibu, istri, saudari perempuan, anak perempuan, pendidik, pekerja, warga negara, pemimpin. Kita jangan menceraikan pembicaraan tentang hak perempuan dari hak asasi manusia. Pembisuan sejarah perempuan berlangsung berabad-abad. Sampai hari ini pun sebagian orang berusaha membungkam suara perempuan."

"Hak asasi manusia adalah hak perempuan, hak perempuan adalah hak asasi manusia."

Suara perempuan adalah suara ibumu, yang sering diabaikan ayah dan dibungkam anak-anaknya. Namun suara ini adalah suara hati.

sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just  For You. Yogyakarta : Kanisius 2009

Jumat, 12 Oktober 2012

"Memasak Bagi Allah"

Aku mengenal dua orang pria yang berhenti dari pekerjaan kantoran agar mereka dapat membuka restoran. Mereka ingin mendedikasikan talenta memasak mereka bagi Allah, dengan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk mendukung perjalanan misi. Pada tahun pertama restoran itu berdiri, kedua pria itu berhasil membantu sebagaian dana suatu perjalan misi. Tahun berikutnya, mereka sepenuhnya mendanainya. Rumah makan mereka kini terkenal bukan saja karena daging panggangnya, melainkan juga proyek-proyek kemanusiaan yangn mereka danai.

Kita dapat menggunakan talenta kita dimana pun kita berada, ketika bekerja sama dengan orang lain, atau ketika berada di rumah mendoakan orang lain. Kita dapat membagikan karunia itu didepan umum atau diam-diam secara pribadi, dengan memberi kita akan diperkaya. Dengan mengasihi, kita semakin menyadari keagungan kasih Allah kepada kita dan kepada umat manusia.

sumber : Saat Teduh vol. 71 no. 5

Kamis, 11 Oktober 2012

"Apa Yang Anda Takuti?"

Banyak orang mengakui bahwa mereka sangat takut terhadap komputer. Berada di ruangan yang sama dengan sebuah komputer menyebabkan beberapa diantara mereka mengalami kepanikan, detak jantung yang tidak teratur, sesak nafas, kepala pening dan gemetaran. Seorang ahli terapi berkata bahwa hal tersebut dapat terjadi karena mempunyai rasa takut yang berlebihan jika mengalami kegagalan ketika belajar dengan menggunakan komputer. Mereka menjadi sangat gelisah dan takut jika akan lepas kendali atau pingsan. Apakah hal itu masuk akal? Tentu saja tidak, tetapi memang tidak ada fobia yang masuk akal. Namun rasa takut yang dialami para penderita fobia benar-benar nyata.

Bagaimana pandangan Allah terhadap kita apabila kita berfikir dan berlaku seolah-olah damai sejahtera kita berada di tangan orang lain? Bagaimana pandangan Allah apabila kita menjadi sangat takut terhadap manusia sampai sedemikian paniknya dan lupa mempercayai Dia sepenuhnya? Kita bersikap bodoh jika takut dijadikan bahan cemoohan orang sebab mereka juga adalah makhluk ciptaan yang akan mati, seperti rumput yang hari ini ada dan besok lenyap. Manusia memang dapat menyakiti kita, tetapi Tuhanlah yang menentukan keputusan akhir. Masa depan dan kesejahteraan hidup yang kekal hanya berada di tanganNya.

sumber : Santapan Rohani Edisi Tahunan VIII

Minggu, 07 Oktober 2012

"Kesetiaan Kasih"

"Kalau hidup perkawinan seperti ini, mengapa Gaby tidak memutus temalinya?" tanya Klara sahabat terdekat kepada Gaby.

Gaby menikah dengan Malvin dan selang beberapa waktu hidup terpisah di dua negara.

"Saya hidup beda atap dengan suami selama 35 tahun karena pekerjaan masing-masing."

"Jangan pernah alasan pekerjaan mengalahkan perkawinan," ucap Klara dengan nada berat.

Gaby mengangguk-anggukkan kepala.

"Keselamatan perkawinan merupakan pilihan pertama. Kami mengambil pilihan terakhir dengan pertimbangan berat."

Gaby dan Malvin kembali hidup bersama selama lima tahun. Hampir seluruh waktu Gaby tercurah untuk merawat Malvin yang jatuh sakit hingga hembusan nafas terakhir.

"Engkau justru memanggul hidup suamimu saat semestinya mengalami kasih suami," ujar Klara sambil menggigit bibir bawahnya.

Gaby mengambil foto perkawinan dan memluk erat di dadanya.

"Kami mengikrarkan janji kasih setia dihadapan Allah. 40 tahun pernikahan menjadi tanda kesetiaan kasih."

Pekerjaan masih dapat dicari dimanapun, namun tidak demikian halnya dengan waktu bahkan jika dapat membelinya.

sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009

Sabtu, 06 Oktober 2012

"I'm Sorry"

David, seorang remaja nakal yang sering melakukan perkelahian dan membuat keonaran di sekolah. Pada suatu saat ketika sedang istirahat, David sedang duduk santai di anak buah tangga jalan dengan sengaja menahan kaki dari seorang temannya yang sedang lewat, sehingga membuat temannya terjatuh. Temannya bernama Stella. Stella ingin membalasnya tapi ia tahu kalau sedang di sekolah.

Seperti biasa, David yang selalu pulang menggunakan sepeda motor, ia selalu ugal-ugalan apabila menggunakan sepeda motor. Pada suatu saat ia terjatuh dari motornya dan kesakitan, karena ia harus menghindari seekor binatang didepannya. Pada saat kejadian itu, Stella yang melihat kejadian itu kemudian membatu David, Stella mengobati luka-lukanya. Pada saat Stella mengobati lukanya, David meminta maaf kepada Stella dan Stella memaafkannya. Dan semenjak hari itu David berubah menjadi lebih baik, ia tidak menjahili teman-temannya lagi dan tidak membuat keonaran di sekolah.

Mengucapkan maaf sangatlah mudah, tapi sangatlah sulit apabila kita memaafkan seseorang. Dengan demikian, haruslah kita untuk memaafkan orang karena dengan memaafkan sikap saling mengasihi telah tumbuh didalam hati kita.

sumber : Renungan Harian dan Pendalaman Iman BKSN 2012. Komisi KKS & Komisi Kateketik KAJ

Kamis, 04 Oktober 2012

"Pelita Bagi Sesama"

Ibu Teresa lahir di Uskub, Agustus 1910. Ia adalah seorang biarawati katolik roma, ia juga pembentuk ordo misionaris cinta kasih. Selama hidupnya, Ibu Teresa selalu melayani orang miskin, sakit dan sekarat. Ia tidak segan-segan mendekati dan merawat orang yang sakit kusta serta terjangkit virus HIV/AIDS. Ia malah merangkul dan memeluk mereka tanpa rasa jijik dan geli. Ia juga mendrikan rumah-rumah penampungan bagi penderita penyakit-penyakit yang dianggap menjijikan dan menular. Seluruh hidupnya dihabiskan olehnya demi merawat orang-orang yang mengalami kesulitan dan orang-orang yang dikucilkan oleh masyarakat luas. Karena hal tersebut, Ibu Teresa mendapatkan penghargaan nobel perdamaian pada tahun 1973. Ibu Teresa juga diberi gelar oleh Bapa Paus sebagai Beata dari Kalkuta.

Pelita memberikan sinarnya untuk menerangi dan menyinari sekitarnya. Begitu juga dengan Ibu Teresa, ia menjadi terang atas orang-orang disekitarnya. Ia menjadikan dirinya sebagai tempat orang-orang yang membutuhkan pertolongan bersandar. Begitu juga dengan Yesus, Ia juga menjadi terang atas orang-orang yang mengalami sengsara. Ia menjadikan dirinya sebagai pelita yang rela menahan panasnya api hanya untuk menyinari sekitarnya. Sebagi murid Yesus, maukah kita menjadi terang bagi sekitar kita?

sumber : Renungan Harian dan Pendalaman Iman BKSN 2012. Komisi KKS & Komisi Kateketik KAJ

Selasa, 02 Oktober 2012

"Siapakah yang Terbesar?"

Santo bukanlah orang miskin. Walaupun sederhana, ia punya rumah dengan perabotan yang lengkap. Ia adalah tukang kebuh di sebuah yayasan. Orang-orang heran, darimana semua perabotan itu? Begini triknya, jika bertemu dengan orang-orang yang kaya dilingkungannya ia akan bersikap sangat ramah, penuh pujian dan sanjungan terhadap orang itu.

Yang pasti ia akan bersikap seolah-olah dirinya adalah seorang yang lemah, miskin dan malang di dunia ini. Sikap dan kata-katanya yang memelas, akan menyentuh perasaan kasihan si orang kaya. Bantuan-bantuan mengalir kepadanya. Jika Santo bertemu dengan orang-orang biasa seperti dirinya, ia akan memamerkan rumah dan perabotannya. Ia menyanjung-nyanjung orang-orang kaya yang telah bermurah hati kepadanya itu. Tetapi jarang atau tepatnya tidak pernah, ia bermurah hati kepada teman-temannya sebagaimana orang kaya bermurah hati kepadanya.

Maka, yang terbesar dalam Kerajaan Surga adalah mereka yang selalu mengandalkan Tuhan dan solider dengan sesamanya. Terutama dalam memperingati Hari Pangan Sedunia di Bulan Oktober ini, kita diingat kan untuk solider terhadap mereka yang berkekurangan dan kesulitan dalam mencari sesuap nasi.

sumber : Renungan Harian Bulan Rosario dalam konteks Hari Pangan Sedunia 2012. Konsorsium Pengembangan Pemberdayaan Pastoral Sosial Ekonomi KAJ