Selasa, 14 Agustus 2012

"Kekuatan Dua Orang"

Dalam novel karangan G.K Chesterton yang berjudul The Man Who Was Thursday, seorang polisi agen rahasia menyelundupkan ke dalam kelompok pemberokntak yang ingin mengacaukan dunia. Ia diselimuti ketakutan yang luar biasa, sampai akhirnya ia menemukan seorang sekutu didalam kelompok itu.

Chesterton menuliskan perasaan sang polisi ketika menemukan seorang teman, "Dalam semua pencobaan ini, akar ketakutannya adalah kesendirian. Tak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan betapa besarnya perbedaan antara sendirian dan memiliki seorang teman. Para ahli matematika mengatakan bahwa empat orang adalah dua orang ditambah dua orang. Namun bila kita mendapatkan seorang teman, kita bukan sekadar dua orang yang bersatu melainkan bagaikan kesatuan dua ribu orang."

Betapa indahnya hadiah yang kita berikan saat kita dengan setia mendampingi seorang teman yang membutuhkan dukungan. Ada semangat dan kekuatan yang luar biasa saat dua orang bersatu didalam hidup ini. Tangan siapa yang dapat anda kuatkan hari ini dengan menjadi teman baginya? Sahabat sejati menolong anda untuk tetap maju saat anda hendak menyerah.

sumber : Renungan harian bulan Mei. Yogyakarta : Yayasan Gloria 2004

Minggu, 12 Agustus 2012

"Pilihan Jessica"

Saat berjalan menyusuri kawasan perumahan, Jessica terantuk untuk pandangannya pada papan iklan di sebuah halaman rumah.

"Kami menjual anak anjing cantik."

Jessica mendekati seorang lansia yang menyiangi tanaman.

"Saya melihat papan iklan di halaman rumah ibu."

"Saya akan menjualnya kalau kita sepakat dengan harga."

"Saya tertarik," ujar Jessica sambil menyerahkan beberapa lembar uang dari dompetnya.

"Brownie!"

Empat anjing cantik berlari menuju arah panggilan. Seekor anjing kecil terseok-seok di urutan terbelakang ditemani induknya.

"Berminat?" tanya pemilik sambil mengelus empat anjing di pangkuannya.

"Saya memilihnya," kata Jessica sambil mengelus anjing yang bersembunyi dalam rengkuhan induknya.

"Mustahil engkau mengingikannya, Anakku. Ia kehilangan kecepatan berlari seperti anjing-anjing lainnya."

Jessica membungkukkan badan, menyisingkan celana panjangnya dan memperlihatkan dua kaki palsunya.

"Ia membutuhkan pribadi sepertiku yang memahaminya."

Ironi kehidupannya, terkadang mereka yang benar-benar menderita dan memerlukan kasih sayang justru terabaikan. Padahal merekalah yang paling harus diperhatikan.

sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009

Jumat, 10 Agustus 2012

"Hatiku, Rumahku"

Saya mengenal seorang wanita yang selalu merapikan rumahnya setiap malam sebelum tidur. Ia melakukan hal ini karena tidak ingin Tuhan melihatnya sebagai pengurus rumah tangga yang buruk seandainya Dia datang kembali sebelum pagi tiba. Sering kali saya berusaha menandingi standar tinggi kerapihan wanita tersebut, tetapi sebagai seorang ibu rumah tangga, seorang istri dan seorang ibu yang masih muda, saya tahu rumah saya tidak akan pernah menang darinya.

Menjaga kebersihan rumah demi kemuliaan Tuhan adalah keinginan yang patut dihargai. Namun akhirnya saya menyadari bahwa sesungguhnya rumah jasmani tempat saya tinggal di dunia ini, tidak menjadi perhatian utamaNya. Dia jauh lebih memperhatikan keadaan rumah tempat Dia berdiam, hati saya.

Ketidaktaatan kepada Allah membuat rumah hati kita menjadi kotor. Sebaliknya, ketaatan yang diungkapkan sebagai wujud kasih kita kepadaNya akan membuat hati kita menjadi rumah yang nyaman bagi Allah sehinggga kita pun siap menyambut kedatangan Kristus.

Hati anda diciptakan untuk menjadi rumah Allah.

sumber : Santapan Rohani edisi tahunan VIII

Rabu, 08 Agustus 2012

"Garansi Seumur Hidup"

Tiga tahun lalu saya membeli sebuah tas dengan garansi seumur hidup.

"Kami tak peduli siapapun yang merusaknya," kata si pembuat koper.

"Kami akan memperbaiki atau menggantinya secara cuma-cuma."

Seperti janjinya, perusahaan itu telah memperbaiki tas saya sebanyak dua kali. Namun, beberapa minggu yang lalu saya mendengar bahwa perusahaan itu sedang diambang kebangkrutan dan masa depannya diragukan. Jika perusahaan itu mulai diragukan, demikian pula garansi yang diberikannya.

Dalam dunia dimana kita tidak dapat selalu bergantung kepada garansi, ada satu janji yang dapat kita percaya bahwa janji Tuhan untuk menyertai umatNya. Janji penyertaan Allah yang tak berkesudahan menjadi kunci untuk menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan kepuasan.

Meski banyak janji yang telah diingkari manusia, janji Allah akan kekal sepanjang masa. Karena Allah itu kekal, Dia dapat memberikan kepada kita garansi yang kekal.

Yang termanis dari semua berkat kehidupan, bersekutu dengan Kristus adalah diatas segalanya, jaminan kehadiranNya, kasihNya yang kekal dan tiada bandingnya.

sumber : Santapan Rohani edisi tahunan VIII

Selasa, 07 Agustus 2012

"Pribadi Ketiga"

Berto mengelap tetesan keringat yang berkerumun di dahi. Orang tuanya entah berapa lama berbicara serius dengan Jenny, tunangannya.

"Apakah bijak mereka masih mengorek pribadi Jenny di malam persiapan pernikahan?" ujar Berto sambil menggigit pelan bibir bawahnya.
Berto mengira orang tuanya lebih dewasa dalam bertutur kata dengan tunangannya.
"Papa dana mama terlalu jauh turut campur dalam hubungan kami."

Sampai menjelang subuh Berto mendengarkan keluh kesah Jenny.

Tissue berserakan dan Jenny berbicara dengan banyak sela air mata.

"Apakah demikian sikap orang tuamu terhadap setiap calon menantunya?"

Berto menyembunyikan Jenny dalam rengkuhannya.
"Pernikahan besok berlangsung antara engkau dan aku."

Akhirnya Jenny tertidur dalam pelukannya. Jenny berjalan gemetar menuju altar. Pembicaraan semalam dengan mertua masih menempel dalam benaknya. Langkahnya setengah limbung.

Berto sempat meminta izin pastor.
"Apakah diperkenankan berjalan bersamanya daripada menunggunya di depan altar?"
Saat tepuk tangan hadirin mengiringi langkah keduanya keluar gereja, Jenny berbisik
"Kita memasuki gereja berdua. Kita keluar gereja bertiga. Engkau, Aku, Tuhan."

sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009

Sabtu, 04 Agustus 2012

"Mempratikkan Kasih"

Dalam bukunya Christian in the Marketplace, Bill Hybels mengatakan bahwa orang yang tidak beriman sering berkata, "Tunjukkan kepada saya." sebelum berkata, "Ceritakan kepada saya."

Saya kenal seorang pemuda bernama Wolfgang di Jerman yang menerapkan prinsip Hybels di lokasi bangunan tempat ia berkerja. Sebagai orang percaya yang penuh semangat, Wolfgang selalu membaca Alkitab selama jam makan siangnya. Meskipun rekan-rekan sekerjanya mengolok-olok, ia tetap membaca Alkitab setiap hari. Ia berdoa semata-mata agar menemukan cara menunjukkan kasih Kristus kepada mereka.

Sepulang kerja pada malam hari, para pekerja selalu meninggalkan sepatu bot mereka yang berlumpur. Wolfgang pulang lebih lambat untuk membersihkan semua sepatu bot mereka. Mulanya mereka bingung, namun mereka segera sadar bahwa Wolfgang adalah satu-satunya orang diantara mereka yang bersedia melayani dengan rendah hati. Akhirnya mereka tidak hanya menghormatinya, tetapi bahkan terkadang memintanya untuk membacakan Alkitab bagi mereka. Hanya kekekalan yang akan memperlihatkan pengaruh seutuhnya dari kehidupan Wolfgang yang bercahaya.

Jika anda rindu untuk membawa orang-orang disekitar anda kepada Yesus, pancarkan kasihNya dengan melakukan perbuatan demi memuliakan Allah semata.

Kehidupan kristiani adalah jendela tempat orang dapat melihat Yesus.

sumber : Renungan harian Mei 2004. Yogyakarta : Yayasan Gloria

Kamis, 02 Agustus 2012

"Nada Kasih"

Teresa Calcutta menuju podium beralas sandal dan kaos kaki ditengah cuaca dingin. Ia menyitir sabda Kitab suci, "Yang engkau kerjakan untuk salah seorang terkecil ini engkau melakukannya untukKu."

"Aborsi merupakan perang terhadap anak dan saya menolak penjagalan hidup anak-anak tak bersalah oleh ibu kandungnya. Jika kita menerima seorang ibu dapat membunuh bahkan anaknya sendiri, bagaimana kita dapat berbicara kepada orang lain untuk tidak saling membunuh?"

"Negara mana pun yang menerima aborsi tidak mengajarkan rakyatnya untuk hidup saling mengasihi, melainkan menggunakan kekerasan untuk mendapatkan keinginan mereka."

"Aborsi merupakan perusak kasih dan perdamaian terbesar."

Hillary Clinton termasuk diantara hadirin yang sulit menutupi perubahan raut wajahnya saat mendengnarkan pernyataan Teresa. Beberapa waktu kemudian ia menyingkap kebekuan parasnya yang tertangkap media.

"Ibu Teresa sungguh-sungguh berbicara dari hati ke hati dengan saya. Ia membawa isunya sedemikian dekat sehingga terasa sebagai tamparan."

"Meskipun berseberangan pandangan tentang hak perempuan dalan aborsi, Ibu Teresa senantiasa berbicara kepadaku dengan nada kasih."

sumber : Mutiara Andalas, SJ. Just For You. Yogyakarta : Kanisius 2009