Senin, 29 April 2013

"Hidup dengan Rasa Bersalah"

Seorang anak laki-laki kecil tanpa sengaja merusakkan raket milik ayahnya. Karena takut, ia menyembunyikan raket itu dibawah tempat tidur dalam kamarnya. Setiap kali ayahnya memasuki kamar, hatinya ketakutan. Ia sengaja duduk diatas tempat tidur, khawatir sang ayah mengangkat tempat tidur kemudian menemukan raket yang ia rusakkan.
Karena itulah ia selalu berusaha memondahkan raket yang ia rusakan ke tempat lain sesering ia mampu dengan harapan sang ayah tidak akan dapat menemukannya.

Sejauh ini semuanya selalu bisa diatasi dengan baik. Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat didepan ayahnya. Namun, selama itu pula hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa bersalahnya muncul dan menghakiminya. Kemanapun ia pergi, hatinya selalu tertuju kepada raket sang ayah yang pernah ia rusakkan.

Rasa bersalah senantiasa membuat pelakunya tidak tenang. Rasa bersalah adalah penghakiman yang paling kuat dari kedalaman diri kita terhadap hal yang pernah kita lakukan. Hidup dengan rasa bersalah yang dipelihara hanya akan melahirkan penderitaan dan kesusahan. Namun, hidup tanpa rasa bersalah juga akan membuat kita tidak terkontrol dan tidak memiliki rasa tanggung jawab. Oleh karena itu buatlah keseimbangan dengan bertanggung jawab atas kesalahan yang kita lakukan.


sumber : Imanuel Kristo. Momen Inspirasi 3. Yogyakarta : Penerbit ANDI 2012

Rabu, 24 April 2013

"Cinta Selalu Ada"

"Berkat Tuhan yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahnya"

Seorang ibu keluar dari rumahnya dan melihat tiga kakek berjanggut putih panjang tak dikenal duduk di pekarangan rumahnya. Ibu itu berkata, "Rasanya saya tidak kenal saudara. Apakah saudara lapar? Silahkan masuk, akan saya buatkan minuman dan sedikit makanan."

"Apakah suami ibu ada didalam rumah?" Tanya seorang diantara ketiga kakek.

"Tidak. Dia sedang pergi." Jawab ibu itu.

"Kalau begitu kami tak bisa masuk." Sahut mereka.

Dimalam hari ketika suaminya pulang, ibu itu lalu menceritakan peristiwa yang tadi siang dialaminya.

"Bilang pada mereka, saya ada di rumah dan mengundang mereka bertiga masuk." Kata si suami. Ibu itu keluar dan mengundang mereka masuk.

"Kami tidak masuk ke rumah bersama-sama." Jawab mereka.

"Mengapa begitu?" Tanya ibu penasaran.

Salah satu kakek menjelaskan, "Dia bernama kekayaan." Sambil menunjuk salah satu temannya. "Sedang yang itu bernama sukses dan saya sendiri bernama cinta." Kakek itu menambahkan, "Sekarang masuklah kedalam rumah dan diskusikan dengan suami ibu, yang mana yang dipilih terlebih dahulu untuk masuk ke rumah anda."

Ibu itu masuk dan menceritakan kepada suaminya apa yang diminta ketiga kakek tersebut. Suaminya sangat senang. "Bagus sekali, karena mintanya begitu, kita undang kekayaan saja. Biar dia masuk dan mengisi rumah kita dengan kekayaan."

Istrinya tidak setuju, "Sayangku, mengapa kita tidak mengundang si kakek sukses saja?" Menantu mereka yang ikut mendengarkan dan duduk disudut ruang keluarga mengajukan usul, "Apakah tidak lebih baik kita mengundang kakek cinta saja? Rumah kita akan dipenuhi dengan cinta!" katanya.

"Kita penuhi saja permintaan menantu kita." Kata suami kepada istrinya. "Cepat keluar dan undang cinta kedalam sebagai tamu kita."

Ibu itu keluar dan bertanya kepada ketiga kakek itu, "Yang mana yang bernama cinta? Mari masuk dan menjadi tamu kami."

Cinta berdiri dan mulai berjalan kedalam rumah. Dua kakek lainnya ikut berdiri dan mengikutinya. Karena kaget, si ibu lalu bertanya kepada kekayaan dan sukses, "Saya hanya mengundang cinta, mengapa kalian ikut masuk?"

Ketiga kakek itu menjawab serentak, "Jika anda mengundang kekayaan atau sukses, dua diantara kami harus diluar. Tapi karena anda mengundang cinta, kemanapun dia pergi, kami selalu mengikutinya. Dimana ada cinta, disitu ada kekayaan dan sukses."

"Dimana ada penderitaan, kami mendoakan damai dan kemurahan hati. Dimana adda keraguan diri, kami mendoakan pembaharuan percaya diri akan kemampuan untuk mengatasi. Dimana ada kelelahan atau keletihan, kami mendoakan pengertian, kesabaran dan pembaharuan kekuatan. Dimana ada rasa takut, kami mendoakan cinta dan keberanian."

Jika anda sebagai salah satu keluarga ibu tadi, siapa yang anda pikirkan pertama kali untuk diundang? Pasti mudah ditebak, anda akan memilih kekayaan? Itu sama dengan pikiran saya. Mulai hari ini, mari kita perbanyak cinta dalam hidup pergaulan keseharian kita, dalam keluarga dirumah, diantara tetangga, diantara teman sekolah, diantara teman kerja. Seperti Yesus, begitu cintanya kepada kita sehingga merelakan dirinya disiksa dan disalib di Golgota hanya untuk menebus dosa manusia.


sumber : J. Felicianus. Yesus Menjawab Emailku. Yogyakarta : Pustaka Marwa. 2006

Senin, 22 April 2013

"Hidup Bahagia"

Hidup bahagia merupakan dambaan banyak orang, tetapi tidak banyak orang bisa mendapatkannya. Padahal, asal kita bersedia melakukan hal yang seharusnya kita lakukan, kebahagiaan akan segera menjadi milik kita selama kita hidup. Bagaimana caranya?

Jawabannya sebenarnya sangat mudah, hanya dengan menanyakan empat pertanyaan berikut dan melakukannya setiap hari. Buatlah satu kebiasaan baru. Setiap bangun tidur pagi hari, tulislah jawaban dari empat pertanyaan ini. Kumpulkan jawabannya dari hari ke hari. Anda kan terkejut melihat perubahan yang terjadi. Anda akan menemukan sesuatu yang sudah hilang, yaitu hidup bermakna yang akan membuat anda bahagia.

Pertanyaa itu adalah :

  1. Bagaimana anda akan hidup hari ini apabila anda tahu ini adalah hari terakhir anda hidup?
  2. Apa yang harus anda syukuri dalam hidup yang akan anda tinggalkan ini?
  3. Apa yang anda perbuat hari ini supaya hidup anda semakin bermakna?
  4. Apa yang akan anda lakukan untuk menambah kebahagiaan pada saat terakhir hidup anda ini?
Tidak sulit, bukan? Sebenarnya rumus hidup bahagia sangat sederhana. Saat kita memberikan hal terbaik kepada orang lain, kita akan merasa hidup kita lebih bermakna, itulah awal kebahagiaan. Jika anda sudah memulai, mengapa tidak melanjutkannya sampai kita merasa hidup kita semakin bermakna bagi keluarga, sesama dan Tuhan?

Layanilah orang lain dengan setia. Sewaktu kita memberi kepada orang lain, itulah awal kebahagiaan kita. Mulailah mengambil langkah sederhana dan mudah ini. Lakukanlah hal itu setiap hari dan temukanlah hidup baru yang indah dan positif.


sumber : Andreas Nawawi. Momen Inspirasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI. 2012

Jumat, 12 April 2013

"Dahsyatnya Sebuah Senyuman"

Aku mengalami banyak kesulitan keuangan. Orang tuaku tak mampu lagi membiayai penyelesaian kuliahku. Aku menjadi pemurung dan menganggap nasibku paling sial di dunia ini. Aku terpaksa mengambil kuliah sambil bekerja susah payah sebagai kasir di suatu toko. Suatu hari datanglah pasangan setengah baya masuk bersama seorang gadis kecil di kursi roda. Waktu aku amati lebih dekat, gadis itu ternyata tak punya tangan dan kaki. Waktu pasangan itu selesai belanja dan datang padaku membayar, aku menatap gadis di kursi roda dan ia memberikan senyuman paling manis dan mempesona yang pernah kualami. Senyuman manis dan hangat itu meluluhkan semua bebanku.

Prof. James V. McConnell seorang psikolog di Universitas Michidan mengatakan, 

"Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar dan menjual dengan lebih efektif serta mampu membesarkan anak-anak yang lebih bahagia. Ada lebih banyak informasi tentang senyuman daripada sebuah kerut dikening. Karena senyum itulah yang mendorong semangat, alat pengajar yang efektif daripada hukuman." 

Jelasnya, ketika kita tersenyum, kita sangat bisa menjadi berkat dan membuka persahabatan sejati dengan semakin banyak orang.

Teman baik harus bergandengan tangan, tapi teman sejati tak perlu berpegangan tangan karena mereka tahu bahwa tangan yang lain selalu ada disana. Sssstttt, sudah tersenyum belum hari ini? Mulai hari ini, mari kita belajar berbagi "PAMAN dan TEMAN" (PAkailah senyuMAN dan TEbarkanlah iMAN)

sumber : Jost Kokoh, Pr. XXX Family Way. Yogyakarta : Kanisius 2009

Jumat, 29 Maret 2013

"Cinta yang Luar Biasa"

Sore itu, Kamis (28/03) aku ikut misa Kamis Putih jam 16.00di Paroki St. Arnoldus yang dipimpin oleh Rm. Anselmus Selvus, SVD. Aku sangat tertarik dengan homilinya, beliau berkata bahwa banyak orang yang pada tanggal 14 Februari merayakan hari kasih sayang tetapi bagi kita umat katolik hari kasih sayang itu adalah pada perayaan Kamis Putih. Kenapa? Karena dihari itu Tuhan telah memberikan seluruh diriNya untuk kita. CintaNya tidak diungkapkan dengan kata-kata yang indah ataupun puisi yang romantis tapi dengan tindakan nyata dengan wafat disalib. Kita diajak untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada Tuhan dengan tindakan yang nyata pula, dengan turut mengambil bagian dalam perayaan ekaristi misalnya. Banyak terdapat puji syukur namun yang memanfaatkannya sedikit, banyak yang dalam perayaan ekaristi tidak turut serta memuji dan memuliakan Tuhan.

Contoh tindakan nyata lainnya dilingkungan misalnya, Rm. Ansel mengajak kita untuk mengumpulkan yang sisa. Maksudnya adalah uang receh, kecil memang namun kalau setiap keluarga mengumpulkan dari yang sisa itu akan banyak warga kita yang tidak mampu sekolah dapat kita bantu. Dengan semangat mari berbagi, kita diharapkan menunjukkan rasa cinta kita kepada Tuhan melalui sesama. Semakin beriman maka akan semakin bersaudara dan berbelarasa. Perbuatan yang kecil sekalipun tapi sangat berarti untuk saudara kita yang membutuhkan. Sangat menyentuh homili Rm. Ansel bagiku. Semoga banyak orang yang mau memulai kebiasaan baik ini. Kita diutus untuk berbagi, Tuhan telah menunjukkan cintaNya yang sangat luar biasa kepada kita, Dia selalu merangkul kita sekalipun kita sering jatuh kedalam dosa. Sekarang giliran kita menunjukkan rasa cinta kita kepadaNya melalui sesama....

Sabtu, 23 Maret 2013

"Kejahatan Luar BIasa"

"Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepadaNya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita dan bangsa kita." (Yoh 11 : 48)

Kaum Farisi dan imam-imam kepala adalah termasuk golongan 'elite', tokoh dan pemuka agama Yahudi yang sangat berpengaruh. Sedangkan imam kepala adalah anggota 'dewan terhormat' pada Mahkamah Agama.

Yesus pernah mengecam kelompok ini, karena mereka itu mengharuskan orang lain mentaati Taurat dan adat istiadat, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Mereka iri hati, sakit hati, benci dan memusuhi Yesus. Puncaknya adalah mereka membuat rekayasa, dengan berdalih karena alasan politik dan agama, demi untuk menyelamatkan bangsa dan tempat suci dari penajajah Roma maka Yesus harus ditangkap dan dibunuh.

Didalam masyarakat kita saat ini agaknya ada juga kelompok umat beragama yang cenderung memahami, menghayati dan mewujudkan kehidupan agamanya tidak utuh dan seimbang. Hal ini dapat melahirkan sikap dan perilaku yang sempit, fanatik, fundamental, raikal, sektarian dan ekslusif. Berlawanan dengan penghayatan iman yang inklusif, terbuka, moderat, toleran, menerima perbedaan, menghargai dan menghormati serta mencintai orang, kelompok, golongan lain tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Sikap seperti inilah yang perlu ditumbuhkembangkan dalam masyarakat kita yang majemuk dan pluralis, terdiri dari banyak suku, agama, ras dan golongan.

Masyarakat kita sekarang sangat mendambakan dan membutuhkan adanya teladan dan panutan dari para 'elite' tokoh dan pemuka kelompok umat beragama yang dapat mengajak jemaat/penganutnya, menjalankan kehidupan agamanya sehari-hari, selalu membawa rahmat dan kasih sayang, damai sejahtera bagi semua orang.

Apakah dalam penghayatan dan perwujudan iman sehari-hari, kita kerap kali juga tergoda untuk bersikap iri hati, benci dan memusuhi orang-orang yang tidak kita sukai dan hanya berbuat sesuatu hanya karena ingin dipuji, dihormati dan dilihat orang lain?


sumber : Ret-ret Agung Umat 2013

Jumat, 22 Maret 2013

"Iman dan Pengharapan adalah Dasar Kasih yang Nyata"

"Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan BapaKu, janganlah percaya kepadaKu, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepadaKu, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa didalam Aku dan Aku didalam Bapa." 
(Yoh 10 : 37 - 38)


Segala sesuatu tentunya direncanakan dengan baik dan kemudian baru dikerjakan. Itulah kunci sebuah keberhasilan. Kita semua telah tahu bahwa modal satu-satunya bukanlah uang saja, tetapi ada banyak bentuk dan wujud dari modal. Hal-hal tersebut diatas dapat membuat seseorang bisa maju dan besar dalam usaha. Kita pun sebagai warga Gereja, pengikut Krisus juga bisa menjadi maju dan besar dalam usaha kita. Dalam hal ini, usaha kita adalah memiliki dan membagikan kasih kita kepada sesama.  Kita akan bisa maju dalam kasih hanya bila kita kepada sesama. Kita akan bisa maju dalam kasih hanya bila kita mempunyai iman yang kuat dan pengharapan yang mantap.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus telah menunjukkan bahwa hartaNya adalah kasih kepada sesama. Mengapa demikian? Sebab Yesus selalu berbuat sesuatu yang mendatangkan kebaikan kepada sesama.Kita pun wajib menjaga iman kita, bahwa bila kita menolong sesama sebisa kita demi kebaikannya, kita pantas berharap bahwa sesama kita juga akan menjadi lebih baik seperti harapan kita.

Semoga kita semakin tekun dalam berbuat baik demi keselamatan dan kesejahteraan sesama. Sebab kita yakin, bahwa berkat Tuhan akan memperbesar iman dan harapan kita sehingga kita dipenuhi sukacita karena kita boleh menjadi saluran kasih Tuhan.

Apakah usahaku dalam mengasihi sesama telah aku wujudkan dalam tindakan menolong sesama??


sumber : Ret-ret Agung Umat 2013