
Sejauh ini semuanya selalu bisa diatasi dengan baik. Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat didepan ayahnya. Namun, selama itu pula hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa bersalahnya muncul dan menghakiminya. Kemanapun ia pergi, hatinya selalu tertuju kepada raket sang ayah yang pernah ia rusakkan.
Rasa bersalah senantiasa membuat pelakunya tidak tenang. Rasa bersalah adalah penghakiman yang paling kuat dari kedalaman diri kita terhadap hal yang pernah kita lakukan. Hidup dengan rasa bersalah yang dipelihara hanya akan melahirkan penderitaan dan kesusahan. Namun, hidup tanpa rasa bersalah juga akan membuat kita tidak terkontrol dan tidak memiliki rasa tanggung jawab. Oleh karena itu buatlah keseimbangan dengan bertanggung jawab atas kesalahan yang kita lakukan.
sumber : Imanuel Kristo. Momen Inspirasi 3. Yogyakarta : Penerbit ANDI 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar