Senin, 29 April 2013

"Hidup dengan Rasa Bersalah"

Seorang anak laki-laki kecil tanpa sengaja merusakkan raket milik ayahnya. Karena takut, ia menyembunyikan raket itu dibawah tempat tidur dalam kamarnya. Setiap kali ayahnya memasuki kamar, hatinya ketakutan. Ia sengaja duduk diatas tempat tidur, khawatir sang ayah mengangkat tempat tidur kemudian menemukan raket yang ia rusakkan.
Karena itulah ia selalu berusaha memondahkan raket yang ia rusakan ke tempat lain sesering ia mampu dengan harapan sang ayah tidak akan dapat menemukannya.

Sejauh ini semuanya selalu bisa diatasi dengan baik. Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat didepan ayahnya. Namun, selama itu pula hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa bersalahnya muncul dan menghakiminya. Kemanapun ia pergi, hatinya selalu tertuju kepada raket sang ayah yang pernah ia rusakkan.

Rasa bersalah senantiasa membuat pelakunya tidak tenang. Rasa bersalah adalah penghakiman yang paling kuat dari kedalaman diri kita terhadap hal yang pernah kita lakukan. Hidup dengan rasa bersalah yang dipelihara hanya akan melahirkan penderitaan dan kesusahan. Namun, hidup tanpa rasa bersalah juga akan membuat kita tidak terkontrol dan tidak memiliki rasa tanggung jawab. Oleh karena itu buatlah keseimbangan dengan bertanggung jawab atas kesalahan yang kita lakukan.


sumber : Imanuel Kristo. Momen Inspirasi 3. Yogyakarta : Penerbit ANDI 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar