Minggu, 19 Mei 2013

"Namanya Yesus"

Alkisah Lucifer, biangnya setan sedang melakukan penataran dan training kepada setan muda yang ada didalam neraka. Dalam pelatihan tersebut Lucifer memberikan wejangan kepada setan muda rekrutmen baru.

"Kita harus mampu menggoda anak manusia dengan segala tipu daya agar bisa menjerumuskan manusia ke dalam neraka," ungkap Lucifer dengan berapi-api.

Pidato tersebut membangkitkan semangat dan inspirasi setan muda. Dengan penuh semangat dan dedikasi, ia pergi ke bumi untuk menggoda manusia. Sepulang dari bumi, ia menangis dihadapan Lucifer.

"Kenapa kau menangis seperti itu?" tanya Lucifer.

"Saya telah menggoda seorang anak manusia dengan seorang wanita cantik tapi ia tidak goyah juga imannya," ujar setan muda tersebut.

 "Sudah jangan menangis. Sekarang goda dia dengan harta dunia yang melimpah, biasanya umat manusia akan goyah dan jadi pengikutku," ungkap Lucifer kepada setan muda tersebut.

Mendengar saran tersebut setan muda tersebut menjadi semangatnya berapi-api kembali. Ia pun segera ke bumi untuk menjalankan misinya.

Tapi misinya itu gagal dan setan muda itu sambil menangis menghadap Lucifer dan menceritakan kegagalannya. Lucifer pun menjadi marah dan panas hatinya.

"Hai, setan muda, coba kau tunjukkan kepadaku siapa nama manusia itu. Biar aku yang akan tangani langsung," ujar Lucifer.

Dengan teriak isak setan muda itupun berkata,

"Kata orang-orang sih. Namanya Yesus Kristus."

Lucifer pun menghela nafas, "Pantes nggak mempan."

Godaan didunia ini sangat banyak. Apabila kita tidak bertahan maka dengan mudah terjatuh. Beribu-ribu tawaran dunia datang kepada kita. Pertanyaannya adalah apa yang kita cari dari tawaran itu? Apakah kita mengutamakan tawaran menarik dunia? Atau kita taat kepada Tuhan Yesus sendiri? Sekali kita tidak bisa mengendalikan diri terhadap berbagai tawaran dunia yang menarik, maka kita akan jatuh dan sangat sulit lagi untuk bangun.


sumber : I Made Markus Suma, Pr.,Lic.Th.SS & Andreas Rudiyanto, Lic.Th.SS. Dan Yesus pun Tersenyum. Yogyakarta : Chivita Books. 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar